Demo Image
Kegiatan Screening Tuberkulosis dan Diabetes Melitus

Kegiatan Screening Tuberkulosis dan Diabetes Melitus

Kegiatan Scrining TB (Tuberkulosis) dan DM (Diabetes Mellitus) yang di laksanakan di UPTD Puskesmas Puskesmas Kupang..merupakan langkah penting dalam deteksi dini kedua penyakit yang saling berkaitan ini. Keduanya sering muncul bersamaan karena penderita DM memiliki risiko lebih tinggi terkena TB, akibat sistem imun yang lebih lemah. Berikut adalah penjelasan tentang skrining kedua penyakit ini:

Scrining TB (Tuberkulosis):

1. Riwayat Kesehatan dan Gejala : Ditanyakan riwayat TB pada pasien dan anggota keluarga. Gejala seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, penurunan berat badan, keringat malam, dan nyeri dada.
   
2. Tes Mantoux : Tes ini menggunakan suntikan protein dari bakteri TB di bawah kulit, kemudian diukur reaksinya setelah 48-72 jam.

3. Rontgen Dada : Untuk melihat ada tidaknya lesi atau kerusakan paru-paru akibat TB.

4. Tes Dahak (Sputum Mikroskopis) : Pemeriksaan dahak pasien di laboratorium untuk mendeteksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

5. Tes Cepat Molekuler (TCM) : Tes ini mendeteksi adanya DNA Mycobacterium tuberculosis dalam dahak, serta resistensi terhadap obat.

Skrining DM (Diabetes Mellitus):
1. Riwayat Kesehatan dan Gejala : Gejala seperti sering buang air kecil, haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, luka yang sulit sembuh, dan infeksi berulang.

2. Pemeriksaan Gula Darah :
   - **Gula Darah Sewaktu (GDS)**: Dilakukan kapan saja tanpa harus puasa. Nilai di atas 200 mg/dL menunjukkan kemungkinan DM.
   - Gula Darah Puasa (GDP) : Diukur setelah berpuasa selama minimal 8 jam. Hasil ≥126 mg/dL mengindikasikan DM.
   - Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) : Pasien meminum larutan glukosa, lalu gula darah diukur dua jam setelahnya. Nilai ≥200 mg/dL menandakan DM.
   - HbA1c : Mengukur rata-rata kadar gula darah selama 3 bulan terakhir. Nilai ≥6.5% mengindikasikan DM.

Hubungan Antara TB dan DM :
- DM meningkatkan risiko TB : Penderita diabetes memiliki kemungkinan 2-3 kali lebih besar terkena TB, terutama jika gula darah tidak terkontrol.
- TB memperburuk DM:Infeksi TB dapat memperburuk kontrol gula darah pada penderita DM.

Skrining teratur dan pengobatan tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi kedua penyakit ini, terutama pada populasi dengan risiko tinggi.

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto